MUSLIM SEJATI VS MUSLIM MUNAFIK
Dalam
rangka mengatasi penderitaan kaum muslim di seluruh dunia maka bagi
seluruh penguasa negeri yang mengaku muslim untuk menghentikan segala
perbuatan atau kebijakan yang melanggar larangan dari Allah Azza wa
Jalla
Dalam keadaan seperti saat ini, dimana Amerika dan
sekutunya yang merupakan representatif kaum Zionis Yahudi sebagai pihak
yang mendukung dan membantu Zionis Israel mengusir kaum muslim Palestina
dari tanah (negeri) mereka maka terlarang untuk melakukan perjanjian
dan kerjasama ekonomi dengan Amerika maupun sekutunya dan pihak-pihak
lain yang mendukun Zionis Israel yang dapat memperkuat kemampuan
finansial mereka untuk "membeli peluru" guna membunuh kaum muslim
diberbagai belahan dunia.
Firman Allah ta'ala yang artinya
"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula)
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah [60] : 8)
Negeri kaum
muslim tidak hanya sebatas batas negara. Jika kaum muslim di Palestina
telah diusir dari tanah (negeri) mereka oleh kaum Zionis Israel dan
didukung oleh sekutunya seperti Amerika maka semua penguasa negeri yang
mengaku muslim wajib merasakan sebagai keadaan terusir atau keadaan
perang juga.
Diriwayatkan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, kalian tidak akan
masuk surga hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga
kalian saling mencintai.” (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam
hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh.
Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya
akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR Bukhari
5552) (HR Muslim 4685)
Seluruh penguasa negeri yang mengaku
muslim diminta untuk menghentikan kaitan transaksi perdagangannya dengan
mata uang dollar Amerika.
Seluruh penguasa negeri yang
mengaku muslim diminta untuk menghentikan segala kerjasama ekonomi
maupun memperkaya dengan sumber daya alam bagi Amerika dan sekutunya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya “Barang
siapa menahan (menutup) anggur pada hari-hari pemetikan, hingga ia
menjualnya kepada orang Yahudi, Nasrani, atau orang yang akan membuatnya
menjadi khamr, maka sungguh ia akan masuk neraka” (At Thabraniy dalam
Al Ausath dan dishahihkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolaniy).
Sedangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Baihaqiy ada tambahan “orang yang diketahui akan membuatnya menjadi khamr”
Berdasarkan hadits ini, As Syaukani menyatakan haramnya menjual perasan
anggur kepada orang yang akan membuatnya menjadi khamr ( Nailul Authar V
hal 234). Kesimpulan tersebut dapat diterima, karena memang dalam
hadits tersebut terdapat ancaman neraka sebagai sanksi bagi orang yang
mengerjakan. As Syaukani tidak hanya membatasi jual beli anggur yang
akan dijadikan sebagai khamr, tetapi juga mengharamkan setiap jual-beli
yang membantu terjadinya kemaksiatan yang dikiaskan pada hadits tersebut
Sekali lagi bagi penguasa negeri yang mengaku muslim , janganlah
melanggar larangan dari Allah Azza wa Jalla untuk menjadikan Amerika dan
sekutunya yang merupakan representatif kaum Zionis Yahudi sebagai
"teman kepercayaan", penasehat, pelindung dan pemimpin yang diikuti
nasehat dan perintahnya.
Firman Allah Azza wa Jalla, yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak
henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa
yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa
yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” ,
(QS Ali Imran, 118)
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka,
padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab
semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”,
dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah
bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah
kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi
hati“. (QS Ali Imran, 119)
“Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai
teman? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari
golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan,
sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:1)
“Kamu
tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah
dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak,
atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (Qs. Al Mujadilah : 22)
“Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi wali
dan meninggalkan orang-orang mu’min. Barang siapa berbuat demikian,
niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah…” (Qs. Ali-Imran : 28)
No comments:
Post a Comment