Bencana ini terjadi karena dosa-dosa manusia; karena mereka melanggar
larangan-Nya dan mengabaikan perintah-Nya. Sebab Allah dapat
menyegerakan
atau menunda siksa. Siksa yang disegerakan adalah seperti yang telah
kusebutkan: kerusakan alam dan lain-lain. Adapun siksa yang ditunda
adalah siksa yang dijanjikan di akhirat.
Oleh karena itu, orang yang cerdas seharusnya bangkit dari tidurnya
dan mencurahkan semua tenaga untuk beribadah kepada Tuhannya. Sehingga,
ketika manusia ditimpa siksa dan bencana, maka Allah dengan rahmat-Nya
akan menyelamatkan mereka yang sungguh-sungguh berkhidmat kepada-Nya.
Sebab, bencana yang diturunkan akan menimpa semua manusia: yang taat
apalagi yang durhaka. Hanya saja bencana yang menimpa orang yang baik,
sedikit dan sangat ringan. Meskipun bencana dan musibah duniawi
menyakitkan dan membahayakan, namun demi mencari pahala, maka kaum
sholihin bersabar atas pahitnya qodho dan pedihnya bala`, mereka
berkata:
baik atau pun buruk perlakuannya
aku pasti ridho kepadanya
dan hatiku pun rela dengan ketentuannya
meski tak pernah kuhirup aroma keridhoanmu
meski tak kunjung henti hari-hari amarahmu
Lain halnya dengan orang yang lalai dan suka bermaksiat, mereka akan
mendapat bencana dan malapetaka yang dahsyat. Demikian buruknya
perbuatan mereka, sehingga bencana itu juga menimpa orang-orang yang
baik di antara mereka. Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang mulia,
“Dan peliharalah dirimu daripada siksa yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim di antaramu saja.” (QS Al-Anfal, 8:25)
Juga disebutkan bahwa Allah SWT berfirman dalam salah satu kitab yang
Ia turunkan, “Karena dosa seorang munafik, sebuah kota terbakar.
Lantaran dosa
seorang munafik, dunia terbakar.”
Perbuatan yang paling sering menyebabkan manusia tertimpa berbagai
bencana adalah amalan yang muncul dari hati yang penuh kedengkian dan
riya,
terutama jika amalan itu dikerjakan oleh seorang ahli zuhud atau ahli ilmu.
Sebab, Allah SWT telah berfirman kepada bani Israil, “Kalian menuntut
ilmu untuk selain Allah. Kalian belajar bukan untuk diamalkan. Kalian
bersihkan minuman kalian dari kotoran, tapi makanan haram sebesar gunung
kalian telan. Kalian memakai pakaian dari bulu domba, tapi
menyembunyikan nafsu serigala. Karena itu demi Keagungan-Ku, Aku
bersumpah akan menimpakan kepada kalian fitnah yang dapat menyesatkan
pemikiran para ahli pikir dan hikmah.”
Untungnya, setiap terjadi bencana Allah Ta’âlâ selalu menyayangi dan melindungi hamba-hamba-Nya:
Demikianlah menjadi kewajiban Kami untuk
menyelamatkan orang-orang yang beriman.
(QS Yunus, 10:103)
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. (QS Al-Haj, 22:38)
Diriwayatkan bahwa seorang utusan Allah Azza wa Jalla menemui seorang
lelaki saleh Bani Israil yang ditimpa berbagai bencana, “Jangan takut,
sesungguhnya Allah bersamamu, Allah berfirman untukmu, ‘Sesungguhnya
seorang kekasih tidak akan menelantarkan kecintaannya. Orang yang
bertawakal
kepada-Ku tidak akan hina. Dan orang yang meminta kekuatan dari-Ku, tidak akan lemah.”
No comments:
Post a Comment