Saturday, March 9, 2013

DIRI MAKRIFAT DAN ILMU FIRASAT NABI KHIDIR A.S.

DIRI MAKRIFAT DAN ILMU FIRASAT NABI KHIDIR A.S.

Tuhan mentajallikan Cahaya-Nya. Cahaya Tuhan itu bernama Nur. Jadi, Nur itu Cahaya Tuhan. Itulah Rahasia Tuhan. Rahasia Tuhan itulah juga dinamakan Muhammad yang awal dan Nur Muhammad itu juga dinamani titik Nur yang awal. Nur Muhammad sudah “lahir”, baru bersuara. Inilah suara Allah langsung pada Muhammad.

Dari mana awal suara dari mulut dan lidah kita ini? Tentulah dari hati. 
Dari mana awal suara dari hati ini? Tentulah dari sirr.
Dari mana awal suara dari sirr hati ini? Tentulah dari Zat.
Dari mana awal suara dari Zat ini? Tentulah dari Allah.

Dari Allah ⇒ Zat [Rahasia Allah] ⇒ sirr ⇒ hati ⇒ lisan

Renungkanlah perjalanan suara ini. Dengan sirr ini kita dapat membedakan mana suara dari setan, mana suara dari Allah.

Tuhan menjadikan kita punya zahir dan punya batin. Yang batin itu ruh dan yang zahir itu tubuh. Ruh ini Zat; tubuh ini sifat. Kelakuan zahir ini kelakuan dari mana? Dari batin. Kelakuan batin itu kelakuan siapa? Kelakuan Zat. Siapa yang berkelakuan pada Zat itu? Tentulah Zat-nya Zat, itulah Tuhan maka ilham Allah pada Ruh yang musyahadah pastinya benar,,,,namun bukan zat Allah bersatu dalam ruh kerna Ruh adalah makhlok sedangkan Allah adalah Qadim laisa kamislihi syaik;

Maka ketika orang tauhid sudah mengetahui jalan ini, dirasakannya semua dari Allah: minallah. Kalau sudah dirasakan oleh batinnya semua dari Allah, berarti batinnya sudah karam musyahadahnya pada Allah dan ketika melihat zahirnya itu, dirasakannya rasa isbat saja.

Pengetahan ushul ini penting diketahui dan dipahami karena ushul itu kesempurnaan. Kalau tidak ada ushul, bagaimana kita akan mendapatkan kesempurnaan? Jadi, belajar itu hendaklah sampai pada pemahaman yang tidak dimakan oleh ushul. [tidak tertolak atau bertentangan dengan ushul]

Ketahuilah bahwa Zat itu Diri Makrifat. Diri Makrifat itu menghimpunkan semua Af`al, semua Asma, semua Sifat, dan semua Diri. Sederhananya, Diri Makrifat itu menghimpunkan semua tubuh-hati-nyawa-rahasia.

Diri Makrifat itulah yang menggerakkan Zat-Sifat-Asma-Af`al. Diri Makrifat ini Rahasia Tuhan yang ada pada Adam (kita). Kalau sudah paham ini, bagaimana lagi kita mau menyangkal bahwa tiada perbuatan baharu lagi?

“Jika bukan karena engkau Muhammad, tiada Ku-ciptakan alam ini.” 
Apa hikmah perkataan [hadis qudsy] ini dari sisi hakiki? Kalau tidak ada engkau Diri Makrifat, tidak akan ada pergerakan jasad. Inilah isyarat dua kalimah syahadat.

Jadi Diri Makrifat itu Sifat Tuhan juga Rahasia Tuhan. Jadi diri Makrifat itu jadi apa pada kita ini? Jadi ruh.

Cahaya Diri Makrifat inilah yang menjadi firasatan, sedangkan Nur Muhammad itu menjadi per.ingat.an. 

Mengapa Nabi Khidr a.s. bisa mengetahui semuanya dan perbuatannya bertentangan dengan syara? Karena Nabi Khidr mengetahui Diri Makrifat itu firasatan. Sedangkan Diri Makrifat itu mustahil berbohong. 

Maka orang tauhid hakiki tidak bingung dengan kelakuan Nabi Khidr a.s. sebagaimana kisah dalam Q.S. al-Kahfi karena orang tauhid hakiki tahu soal firasatan dan per-ingatan ini. Dari sini diketahui bahwa Nabi Khidr itu Allah karuniai firasatan yang tinggi [ilmu hikmah].

Sebenarnya ilmu firasatan ini menggunakan bahasa Cahaya: Cahaya Ilahi. 
Timbulnya ingatan itu dari firasatan. Timbulnya firasatan itu dari Tuhan.
Ciri bahasa Cahaya Ilahi itu: laa raiba fiihi hudan lil muttaqiin [Q.S. Al-Baqarah:2] alias tidak ada keraguan satu zarah pun!

Nabi Khidr a.s. itu ahli bahasa Cahaya ini. Jadi, tidak usah heran kalau para wali Allah itu banyak mengetahui hal-hal yang tidak diketahui orang awam karena para wali Allah itu belajar dan menguasai ilmu firasatan alias bahasa Cahaya Ilahi ini dari Nabi Khidr a.s. Sang Murabbi. 

Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki [Q.S. Nur:35] 

"Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang kepadanya, dan hamba-Ku tidak bisa mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan (perkara syariat), jika hamba-Ku terus menerus mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan kebaikan, maka Aku mencintai dia, jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia jadikan untuk mendengar, dan pandangannya yang ia jadikan untuk memandang, dan tangannya yang ia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dijadikannya untuk berjalan, jikalau ia meminta-Ku, pasti Kuberi, dan jika meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Ku-lindungi. Dan Aku tidak ragu untuk melakukan sesuatu yang Aku menjadi pelakunya sendiri sebagaimana keragu-raguan-Ku untuk mencabut nyawa seorang mukmin yang ia (khawatir) terhadap kematian itu, dan Aku sendiri khawatir ia merasakan kepedihan sakitnya.” (H.R. Bukhari 6021)

Susah mencari guru yang menguasai bahasa firasatan ini. Kalau yang pakai bahasa nujum, banyak.

30 comments:

Anonymous said...

bila lagi manusia nk cerdik dalam perkara ini?..

Anonymous said...

Ilmu mengenal Allah patut di ajarkan di sekolah

Anonymous said...

kadang agama jd penghalang untuk memahami yg tersebut diatas "Hanya orang yg berkenan kepadaKulah yg mengerti akan Aku"

Cucu Prabu Brawijaya V said...

Semua sifat dalam diri Makrifat manusia dalam naungan yg 3(kalam ALLAH dalam diri), nantinya kembali ke 0 (ALLAH yg Esa). Semoga semua mengerti jalan kembali...

Anonymous said...

salam Tuan,
Dimana saya boleh belajar mengenal diri agar tidak sesat?

Unknown said...

Saya tidak mengerti Tuan

Unknown said...

Bagaimana dapat memahami ini Tuan

Anonymous said...

berguru dan berbaiah lah kpd guru murshid terlebih dahulu...

Anonymous said...

Assalamu'alaikum.....

Bis

Alam semesta ibarat satu titik. Sirnakan titik itu (seluruh ciptaan/alam semesta) maka yang ujud hanya Sang Pencipta yang maha besar tanpa batas. Allahu akhbar. Hakikat ujud itu hanyalah yang maha esa. Dialah Dzat yang awal dan yang akhir, Dzat yang zahir dan yang bathin, yang kekal abadi dan maha sempurna.

Unknown said...

subhanallah

Unknown said...

Dari tasawuf hingga ilmu ini yg saya pelajari bener banget, gak ada salahnya ilmu ini sangat berkaitan 1 sama lain bukan sekedar berkaitan tapi ini adalah SEMPURNA

Unknown said...

MASYAALLAH

Unknown said...

MASYAALLAH

Unknown said...

Dari tasawuf hingga ilmu ini yg saya pelajari bener banget, gak ada salahnya ilmu ini sangat berkaitan 1 sama lain bukan sekedar berkaitan tapi ini adalah SEMPURNA

Unknown said...

Ass.apa boleh sya bergabung disini?

Unknown said...

Alhamdulillah semoga kita semua masuk syurga.amin

Unknown said...

Ass.Mata jika memandang langit tersa dekat dengn kita ya.tau orang yg di temani berhadapn saat ini.tpi tdk juga bersentuhan denganx.(jauh tak berjarak dekat tak tersentuh.saudraku yg se islmam.kira2 apa yg menjariki antra anda dengan orang yg berada didekat saudra saat ini.boleh gak dijelasain.Kira2 apa yg menjariki.sehingga tdk jga bersentuhan.

MUX SPARROW said...

bicara ilmu tinggi2, tapi tadak ade adab pada asbab.. billah-bullshit namenye

http://www.pusakamadinah.org/2013/03/makrifat-firasat-Khidir.html

Layanan dan Jasa Percetakan said...

Terima kasih informasinya salam kenal

achmad chandra said...

Klu pengetahuan bisa kita pelajari dhn izin Allah tpi klu praktek tidak mudah membalikan telapak tangan ilmu syariat tareqat,hakekat,makrifat jgn di pisah agar kita tidak tersesat

achmad chandra said...

Klu pengetahuan bisa kita pelajari dhn izin Allah tpi klu praktek tidak mudah membalikan telapak tangan ilmu syariat tareqat,hakekat,makrifat jgn di pisah agar kita tidak tersesat

Unknown said...

Yg cerdik jasadnya, ruhnya manusia tidak :)

Unknown said...

Mengenal diri = Mengenal Allah
Mengenal Allah = Mengenal Diri
Tauhid itu KUNCINYA
Asmaul Husna dan Sifat Allah adalah milik Manusia
Manusia Serba bisa (Bebas) tp makna kata MAHA hanya milik Allah (Sang Sembahan)
Sirr Allah Sirr Manusia
Semuanya ada d dlm RUH manusia
Jasad hanya Media dan Perantara
Jika Ruh ibarat Murid
Maka Jasad adalah Naskah Ujian
Naskah Ujian itulah yg membawa Murid Lulus/tidak (Surga/Neraka)

Unknown said...

Setuju, yg Benar adalah Kitabullah
Kita Umat Nabi Akhir Zaman
Yg d sampaikan Nabi adalah Alquran
Yg jadi penghalang itu Jasad, Ruhnya tidak.
Yg d pertanyakan, mana yg lebih MENDOMINASI? Jasad yg bisa d pengaruhi Syaitan, Atau Ruh yg hanya bisa di Kuasai Allah ? :)

Unknown said...

Ilmu Allah tak terbatas, kita tak mungkin menjangkaunya
Ilmu banyak tapi tanpa Amal itu 0(nol)
Ilmu sedikit tapi Amal itu yg bermanfaat
Maksut Allah menciptakan 7 tingkatan Surga diperuntukkan untuk tingginya ilmu dan pengamalanya, semakin tinggi semakin besar tanggung jawab pengamalanya semakin tinggi pula imbalannya
Innasholati wanusuki wamahyayaa wamamati lillahirobil alamin .
Temukan jalan Rahmatan lil alaminmu saudaraku

Unknown said...

Yg menjaraki itu jasad (ego, akal, hawa nafsu, prasangka) jika kita berhadapan secara RUH tidak ada yg menjaraki, mayoritas manusia sekarang didominasi jasadnya, lupa hakikat ruhnya, dan tujuan utama manusia sbg khalifah (rahmatan lil alamin)

Unknown said...

Makrifatullah tidak bisa diajarkan, tapi diraih
Sebab (buku ilmu) hanya media yg sebatas diterima jasad, kesadaran tingkat tinggi diraih apabila ilmu dapat d cakup oleh Ruh, jd apabila ada BUKU yg mengajarkan langkah2 meraih makrifatullah aq mau beli :)

Unknown said...

Betul, terutama TAUHIDNYA

Unknown said...

Assalamualaikum selama ini saya tau hanya nama allah aja ysng punya nama allah mana tolong penjelasanya dan pencerahanya

Anonymous said...

Allah menciptakan segalanya dari satu titik, Dan mengendalikannya dari titik yg sama Dan kesemuanya itu akan kembali ketitik yg sama.

Selama manusia berjalan pada fitrahnya, sesuai dengan petunjuk Allah insya Allah akan sampai.

Banyak orang yang berjalan lebih dahulu namun sedikit.yg sampai.krn belum mengerti utk mengerti harus mau membuang ego, prasangka buruk Dan bersedia menerima hal hal baru yg baik

Artinya orang harus mampu mematikan dirinya agar mengenal diri yg sejati dengan demikian maka juga dapat mengenal sang khalik

Org yg berhasil mengenal sang Khalik insya Allah tdk akan lagi mengenal susah sakit derita nestapa dll yg ada hanya kebahagiaan, kesehatan , dll.

Wassalam